Senin, 20 Oktober 2008

Seluruh Sekolah Menengah di Jakarta Tersambung Internet 2009

JAKARTA--MI: Pemprov DKI menargetkan seluruh sekolah menengah di Jakarta tersambung internet pada 2009.

Target kami pada 2009 adalah semua sekolah tersambung dengan teknologi informasi dan komunikasi dan semua guru bisa membuat bahan ajar multimedia, papar Kepala Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi Margani Mustar seusai Pencanangan Komunitas Pendidikan Menegah Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Provinsi Jakarta di Balaikota, Selasa.

Saat ini seluruh SMA/SMK negeri sudah tersambung dengan internet sedangkan sekolah swasta baru 70 persen.

Untuk sementara, kami akan menumbuhkan kultur multimedia terlebih dahulu, kata Margani.

Dengan menggandeng berbagai pihak, Dinas Dikmenti mengembangkan sistem TIK yang terintegrasi yang bisa dimanfaatkan siswa dalam proses belajar di sekolah.

Pengadaan fasilitas fisik juga menjadi prioritas Dinas Dikmenti di mana kini jumlah komputer yang disalurkan ke sekolah sebanyak lebih dari 10 ribu unit, lebih dari 7 ribu guru telah memiliki laptop serta lebih dari 100 sekolah telah memiliki layanan hot spot.

Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo menyebut pencanangan program tersebut penting karena TIK merupakan bagian dari tuntutan perkembangan di masyarakat.

Ini adalah bagian dari tuntutan masyarakat, jadi ini hal positif yang mencerminkan keinginan masyarakat akan kemudahan teknologi, katanya.

Untuk Jakarta, Fauzi menyebut bahwa ketersediaan fasilitas TIK bukan menjadi suatu masalah apalagi setelah DKI mengembangkan sistem jaringan fiber optic.

Dengan adanya fiber optic tadi yang akan dibangun dimana-mana maka perpustakaan bisa terkoneksi ke sekolah, kata Gubernur memberi contoh.

Tujuan jangka panjang dari sistem jaringan itu disebutnya adalah untuk menjadikan sekolah sebagai sumber informasi yang lengkap bagi murid maupun guru. (Ant/OL-02)

Sumber: Media Indonesia Online
Seluruh Sekolah Menengah di Jakarta Tersambung Internet 2009

JAKARTA--MI: Pemprov DKI menargetkan seluruh sekolah menengah di Jakarta tersambung internet pada 2009.

Target kami pada 2009 adalah semua sekolah tersambung dengan teknologi informasi dan komunikasi dan semua guru bisa membuat bahan ajar multimedia, papar Kepala Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi Margani Mustar seusai Pencanangan Komunitas Pendidikan Menegah Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Provinsi Jakarta di Balaikota, Selasa.

Saat ini seluruh SMA/SMK negeri sudah tersambung dengan internet sedangkan sekolah swasta baru 70 persen.

Untuk sementara, kami akan menumbuhkan kultur multimedia terlebih dahulu, kata Margani.

Dengan menggandeng berbagai pihak, Dinas Dikmenti mengembangkan sistem TIK yang terintegrasi yang bisa dimanfaatkan siswa dalam proses belajar di sekolah.

Pengadaan fasilitas fisik juga menjadi prioritas Dinas Dikmenti di mana kini jumlah komputer yang disalurkan ke sekolah sebanyak lebih dari 10 ribu unit, lebih dari 7 ribu guru telah memiliki laptop serta lebih dari 100 sekolah telah memiliki layanan hot spot.

Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo menyebut pencanangan program tersebut penting karena TIK merupakan bagian dari tuntutan perkembangan di masyarakat.

Ini adalah bagian dari tuntutan masyarakat, jadi ini hal positif yang mencerminkan keinginan masyarakat akan kemudahan teknologi, katanya.

Untuk Jakarta, Fauzi menyebut bahwa ketersediaan fasilitas TIK bukan menjadi suatu masalah apalagi setelah DKI mengembangkan sistem jaringan fiber optic.

Dengan adanya fiber optic tadi yang akan dibangun dimana-mana maka perpustakaan bisa terkoneksi ke sekolah, kata Gubernur memberi contoh.

Tujuan jangka panjang dari sistem jaringan itu disebutnya adalah untuk menjadikan sekolah sebagai sumber informasi yang lengkap bagi murid maupun guru. (Ant/OL-02)

[+/-] Selengkapnya...

Tiga Universitas Indonesia Masuk 500 Terbaik Dunia

Tiga Universitas Indonesia Masuk 500 Terbaik Dunia

DEPOK--MI: Tiga Universitas di Indonesia yaitu Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Gajah Mada (UGM) masuk dalam 500 universitas terbaik di dunia.

Saat ini UI menduduki peringkat 287, ITB peringkat 315 dan UGM peringkat 316.

Prestasi ketiga universitas ini menjadi sebuah hadiah bagi bangsa Indonesia, setelah 100 tahun kebangkitan nasional, kata Wakil Kepala Humas UI, Devie Rahmawati, di Depok, Selasa.

Times Higher Education- QS World University Rangking (THE-QS World) mengeluarkan pengumuman resmi di seluruh dunia mengenai peringkat 500 Universitas terbaik di dunia periode 2008.

Menurut Devie, Indonesia kembali mensejajarkan diri dengan bangsa-bangsa besar di dunia melalui keberadaan universitas dalam negeri berkelas dunia (world class university).

Kerja keras ini diharapkan akan mampu mendorong Indonesia mengulang sejarah, sebagai barometer pendidikan di asia bahkan dunia, katanya.

Ia mengatakan, dalam semangat peringatan 80 tahun sumpah pemuda, pencapaian ini diharapkan dapat membangkitkan rasa percaya diri anak bangsa untuk terus berkontribusi dalam membangun peradaban dunia melalui pendidikan nasional.

Di masa datang bukan mustahil bila pemuda-pemudi terbaik dari dalam dan luar negeri hadir untuk mengenyam pendidikan di Universitas Indonesia sebagai universitas kelas dunia, katanya.

Peningkatan peringkat UI, kata dia, dimungkinkan setelah terus berbenah diri dalam upaya memenuhi empat kriteria penilaian dari THE- QS World.

Empat kriteria yang dimaksud ialah kualitas penelitian (research quality), kualitas pengajaran (teaching quality), kualitas lulusan (graduate employability) dan aspek internasional (international outlook).

UI mengantongi nilai signifikan pada aspek kualitas penelitian. Indikator dari aspek ini ialah persepsi mengenai UI dari para responden (peer review) di seluruh dunia serta jumlah kutipan (citations per faculty) dari paper ilmiah yang dihasilkan oleh sivitas akademik UI, demikian Devie Rahmawati. (Ant/OL-03)

Sumber: Media Indonesia Online
Selasa, 14 Oktober 2008 20:33 WIB

Tiga Universitas Indonesia Masuk 500 Terbaik Dunia

DEPOK--MI: Tiga Universitas di Indonesia yaitu Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Gajah Mada (UGM) masuk dalam 500 universitas terbaik di dunia.

Saat ini UI menduduki peringkat 287, ITB peringkat 315 dan UGM peringkat 316.

Prestasi ketiga universitas ini menjadi sebuah hadiah bagi bangsa Indonesia, setelah 100 tahun kebangkitan nasional, kata Wakil Kepala Humas UI, Devie Rahmawati, di Depok, Selasa.

Times Higher Education- QS World University Rangking (THE-QS World) mengeluarkan pengumuman resmi di seluruh dunia mengenai peringkat 500 Universitas terbaik di dunia periode 2008.

Menurut Devie, Indonesia kembali mensejajarkan diri dengan bangsa-bangsa besar di dunia melalui keberadaan universitas dalam negeri berkelas dunia (world class university).

Kerja keras ini diharapkan akan mampu mendorong Indonesia mengulang sejarah, sebagai barometer pendidikan di asia bahkan dunia, katanya.

Ia mengatakan, dalam semangat peringatan 80 tahun sumpah pemuda, pencapaian ini diharapkan dapat membangkitkan rasa percaya diri anak bangsa untuk terus berkontribusi dalam membangun peradaban dunia melalui pendidikan nasional.

Di masa datang bukan mustahil bila pemuda-pemudi terbaik dari dalam dan luar negeri hadir untuk mengenyam pendidikan di Universitas Indonesia sebagai universitas kelas dunia, katanya.

Peningkatan peringkat UI, kata dia, dimungkinkan setelah terus berbenah diri dalam upaya memenuhi empat kriteria penilaian dari THE- QS World.

Empat kriteria yang dimaksud ialah kualitas penelitian (research quality), kualitas pengajaran (teaching quality), kualitas lulusan (graduate employability) dan aspek internasional (international outlook).

UI mengantongi nilai signifikan pada aspek kualitas penelitian. Indikator dari aspek ini ialah persepsi mengenai UI dari para responden (peer review) di seluruh dunia serta jumlah kutipan (citations per faculty) dari paper ilmiah yang dihasilkan oleh sivitas akademik UI, demikian Devie Rahmawati. (Ant/OL-03)


[+/-] Selengkapnya...

Pemprov Sulsel Danai Pendidikan Gratis Rp274 Miliar

MAKASSAR--MI: Pemerintah provinsi Sulawesi Selatan tahun ini mendanai program Pendidikan dan Kesehatan (PK) gratis sebesar RP274 miliar untuk membiayai anak sekolah dan pelayanan kesehatan bagi keluarga miskin di daerah tersebut.

Anggaran tersebut sudah dibagikan ke 23 kabupaten/kota sesuai dengan jumlah anak miskin yang bersekolah dan perlu dibantu, termasuk bagi anggota keluarganya yang membutuhkan layanan kesehatan di puskesmas dan rumah sakit, kata Wakil Gubernur Sulsel, H. Agus Arifin Nu'mang di kabupaten Sidrap, Sabtu.

Dana yang cukup besar ini, katanya pada pertemuan silaturahmi dengan Bupati Sidrap Andi Ranggong yang didampingi sejumlah asisten dan kepala bagiannya, sudah termasuk yang dialokasikan untuk daerah penghasil beras terbanyak di Sulsel ini yakni RP13,2 miliar untuk dua bidang pelayanan tersebut.

Hasilnya, lanjut Agus yang mantan Ketua DPRD Sulsel, sudah dirasakan manfaatnya bagi keluarga tidak mampu seperti anaknya kembali masuk sekolah SD dan SMP setelah mengalami putus sekolah tahun lalu akibat orang tuanya tidak mampu lagi menyekolahkan anaknya.

Bahkan, kabupaten Pangkep dan Gowa tidak hanya menggratiskan pendidikan tingkat SD dan SMP melainkan siswa SMA dari kalangan anak miskin di daerah itu dibiayai pemerintah setempat.

Sebab, kata Agus, tujuan pendidikan gratis adalah untuk membebaskan biaya sekolah bagi siswa tidak mampu yang akan dilaksanakan secara berkelanjutan bekerjasama pemerintah kabupaten/kota.

Ada 14 item yang didanai pemerintah di bidang pendidikan antara lain pembiayaan seluruh kegiatan dalam penerimaan siswa baru (pendaftaran, penggandaan formulir dan administrasinya), foto, pakaian sekolah, bantuan bea siswa dan lainnya.

Pemerintah juga memberi intensif bagi Kepala Sekolah, Guru PNS dan guru honorer agar pendapatan dan kesejahteraan mereka juga dapatkan sehingga tidak ada lagi 'pungli' di sekolah tersebut, ujarnya seraya berharap agar para pendidik mampu meningkatkan mutu dan kualitas siswa di sekolahnya khususnya bagi mereka yang menikmati pendidikan gratis. (Ant/OL-01)
Sumber: Media Indonesia Online
Pemprov Sulsel Danai Pendidikan Gratis Rp274 Miliar


MAKASSAR--MI: Pemerintah provinsi Sulawesi Selatan tahun ini mendanai program Pendidikan dan Kesehatan (PK) gratis sebesar RP274 miliar untuk membiayai anak sekolah dan pelayanan kesehatan bagi keluarga miskin di daerah tersebut.

Anggaran tersebut sudah dibagikan ke 23 kabupaten/kota sesuai dengan jumlah anak miskin yang bersekolah dan perlu dibantu, termasuk bagi anggota keluarganya yang membutuhkan layanan kesehatan di puskesmas dan rumah sakit, kata Wakil Gubernur Sulsel, H. Agus Arifin Nu'mang di kabupaten Sidrap, Sabtu.

Dana yang cukup besar ini, katanya pada pertemuan silaturahmi dengan Bupati Sidrap Andi Ranggong yang didampingi sejumlah asisten dan kepala bagiannya, sudah termasuk yang dialokasikan untuk daerah penghasil beras terbanyak di Sulsel ini yakni RP13,2 miliar untuk dua bidang pelayanan tersebut.

Hasilnya, lanjut Agus yang mantan Ketua DPRD Sulsel, sudah dirasakan manfaatnya bagi keluarga tidak mampu seperti anaknya kembali masuk sekolah SD dan SMP setelah mengalami putus sekolah tahun lalu akibat orang tuanya tidak mampu lagi menyekolahkan anaknya.

Bahkan, kabupaten Pangkep dan Gowa tidak hanya menggratiskan pendidikan tingkat SD dan SMP melainkan siswa SMA dari kalangan anak miskin di daerah itu dibiayai pemerintah setempat.

Sebab, kata Agus, tujuan pendidikan gratis adalah untuk membebaskan biaya sekolah bagi siswa tidak mampu yang akan dilaksanakan secara berkelanjutan bekerjasama pemerintah kabupaten/kota.

Ada 14 item yang didanai pemerintah di bidang pendidikan antara lain pembiayaan seluruh kegiatan dalam penerimaan siswa baru (pendaftaran, penggandaan formulir dan administrasinya), foto, pakaian sekolah, bantuan bea siswa dan lainnya.

Pemerintah juga memberi intensif bagi Kepala Sekolah, Guru PNS dan guru honorer agar pendapatan dan kesejahteraan mereka juga dapatkan sehingga tidak ada lagi 'pungli' di sekolah tersebut, ujarnya seraya berharap agar para pendidik mampu meningkatkan mutu dan kualitas siswa di sekolahnya khususnya bagi mereka yang menikmati pendidikan gratis. (Ant/OL-01)
Sumber: Media Indonesia Online

[+/-] Selengkapnya...